Sunday, April 27, 2014

Akhir akhir ini kita semua dikagetkan dengan peristiwa kejahatan seksual terhadap satu anak TK di sekolah Internasiona JIS. Kejahatan seksual terhadap anak di dalam ataupun di luar lembaga pendidikan sebenarnya bukan baru kali ini terjadi. Sudah seringkali terjadi bahkan mungkin ketika kita heboh membicarakan kasus JIS pun kejahatan seksual terhadap anak terus terjadi terutama terhadap anak anak yang ‘invisible’ seperti anak-anak jalanan, anak-anak di panti asuhan, anak di daerah konflik dan bencana, dan banyak anak lain. Terus kenapa baru heboh sekarang setelah anak yang menjadi korban berasal dari kelas social ‘atas’ dan sekolahnya di sekolah ‘internasional’? kenapa ketika terjadi di sekolah-sekolah biasa apalagi di kampung kayaknya pemerintah dan masyarakat gak seheboh sekarang ini? … kalo ini di bahas bakalan panjang, jadi untuk kali ini kayaknya saya gak akan membahas ini dulu deh.

Saya ingin membicarakan tentang tindak kejahatan seksual pada anak aja dulu, tentang dimana bisa terjadi, siapa pelakunya, dan bagaimana kita sebagai orang tua bisa membantu anak kita mempertahankan dirinya dan menjaga dirinya. Sifat dari pembicaraan ini tidak lain dan tidak bukan hanya ingin berbagi. Tulisan ini juga bukan tulisan ilmiah, jadi mungkin tulisan ini terkesan miskin data... he..he…maklumlah nulisnya disela-sela kesibukan mempersiapkan draft konfirmasi.

Langsung aja kali ya…

Kekerasan seksual terhadap anak didefinisikan APA sebagai tindakan paksa untuk melakukan aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak. Aktivitas seksual disini termasuk raba-meraba mulai dari sentuhan erotis di tangan, paha, bahu, dada, sampai di area kelamin dan anus; cumbuan, seperti menciumi bagian bagian tubuh bisa bagian mana saja; masturbasi, memaksa anak melakukan masturbasi dengan tangannya sendiri atau dilakukan oleh pelaku, ataupun memaksa anak untuk membantu pelaku bermasturbasi; oral-genital sex, ini juga bisa si pelaku yang melakukan oral terhadap korban ataupun sebaliknya korban dipaksa melakukan oral terhadap pelaku; anal-genital sex, istilah terkenalnya sodomi; digital penetration, nah ini jika si pelaku memasukkan jarinya ke dalam vagina atau anus, atau si pelaku memaksa korban memasukkan jari korban ke vagina atau anus si pelaku; dan tentu saja intercourse, kalo yang ini gak usah dijelasin lagi kayaknya.

Yang saya sebutkan di atas adalah bentuk tindakan dengan kontak fisik. Kekerasan seksual terhadap anak juga tidak terbatas pada kontak fisik, tapi juga tanpa kontak fisik seperti: memaksa anak menonton film/gambar porno, memaksa anak mebuka baju dan pelaku hanya melihat, memaksa anak melihat si pelaku bertelanjang atau memperlihatkan genitalianya atau memaksa anak untuk melihat adegan persetubuhan/aktivitas seksual lain yang dilakukan pelaku dengan pasangannya.

Memang mengerikan sekali, tapi itu semua terjadi dan bisa terjadi pada siapa saja, anak mana saja, dimana saja, dan kapan saja. Tentu ada anak-anak yang lebih rentan mengalami ini, ya seperti yang saya sebutkan sebelumnya, tapi walaupun anak kita tidak termasuk kelompok rentan, kita perlu tetap waspada dan tetap berusaha melakukan pencegahan.

Sekarang, saya ingin sedikit menyinggung soal siapa pelakunya…

Kebanyakan kekerasan seksual terhadap anak dilakukan oleh orang terdekat yang dipercayai anak, walaupun untuk kasus JIS pelakunya tidak memiliki kedekatan dengan si anak, si pelaku ada di lingkungan sehari-hari anak. Kalo kita googling sedikit saja tentang berita kekerasan seksual terhadap anak, pelakunya hampir selalu orang yang sehari-hari ada disekitar anak. Bisa paman, bibi, guru (laki ataupun perempuan), kakek, ayah sendiri, ibu sendiri, kakak, tetangga, anak tetangga.

Sedikit catatan nih: kejahatan seksual terhadap anak tidak hanya dilakukan oleh pelaku dewasa, banyak juga yang pelakunya juga masih anak-anak. Tapi kalau saya melihat pelaku anak-anak ini adalah juga korban jadi sebaiknya pelakunya tidak dikriminalisasi tapi direhabilitasi atau apalah istilahnya lainnya yang lebih tepat, asal jangan dipenjarakan.

Jadi pelaku juga bisa siapa saja terlepas dari orientasi seksualnya apakah heteroseksual atau homoseksual, dan juga jenis kelaminnya bisa laki-laki bisa perempuan. Memang mayoritas pelaku berkelamin laki-laki tapi tapi tidak menutup kemungkinan perempuan juga terlibat dalam tindak kejahatan ini. Pelaku juga belum tentu paedofilia yang merasa mendapatkan rangsangan erotic dari anak-anak yang belum pubertas atau di bawah 13 tahun. Walaupun most likely memang paedofilia. Rumit juga mengkategorikan pelaku ini, kalau saya sih cenderung menganggap semua pelaku sebagai sexual predator.

Kayaknya perlu bahasan khusus tentang seksualitas nih, khususnya orientasi seksual dengan penyimpangan seksual….di bagian lain aja ya hehe…nanti lagi…

Saya agak gatel ketika peristiwa JIS dikait-kaitkan dengan homoseksualitas, karena besar kemungkinan justru kasus JIS ini tidak ada kaitannya dengan homoseksualitas. Kalo sepintas menyimak berita tentang kasus JIS, si pelaku AW dikenal sebagai anak yang baik penurut dan penakut, kenapa dia justru jadi pelaku?...
Memang pelaku kejahatan seksual terhadap anak biasanya memiliki masalah dalam hubungannya dengan orang seusianya atau orang yang lebih dewasa dari dia. Biasanya si pelaku merasa powerless di depan orang seusianya sehingga terkesan penakut, sedangkan di depan anak-anak, dia merasa sangat powerful sehingga menjadi sangat berani memperlakukan si anak sesuka hatinya. Jadi saya melihat kasus JIS ini bukan masalah orientasi seksual tapi justru masalah relasi power yang dipersepsi oleh si pelaku antara dia dan korban, dan antara dirinya dengan orang lain sebayanya.  

Informasi tentang child sexual abuse bisa dibaca langsung disini 

Informasi tentang homosexualitas dan kekerasan seksual terhadap anak bisa di baca di http://psychology.ucdavis.edu/faculty_sites/rainbow/html/facts_molestation.html

Nah sekarang, bagaimana cara membantu anak kita supaya terhindar dari kejahatan ini…

Banyak yang menyarankan untuk pandai-pandai memilih sekolah. Itu betul kita harus pandai memilih sekolah, mungkin kita (ibu-ibu di Melbourne ini) masih beruntung karena berada pada kelas ekonomi menengah dan atas, jadi punya keleluasaan resources (mulai dari uang sampai pengetahuan) untuk memilih sekolah yang tepat dan terbaik. Tapi bagaimana dengan orang tua-orang tua lain yang tidak punya keleluasaan itu?
Dan…
Kurang apa sih ibunya AK dalam memilih sekolah? Luar biasa dipilihkan sekolah dengan keamanan berlapis dan berstandar internasional yang biayanya juga luar biasa, konon katanya sekolah setaun di TK JIS biayanya sama dengan setahun saya sekolah PhD di Melbourne Uni, luaaaaaaarrrrr biasa
Itukan bukan sekolah berbasis agama…
Kekerasan seksual juga terjadi di sekolah-sekolah berbasis agama, di pesantren ataupun di sekolah agama lain. Tahun 2012 di Kabupaten Bandung Barat terjadi kekerasan seksual yang dilakukan terhadap 23 anak oleh seorang guru ngaji. Berapa banyak juga altar boy yang jadi korban pastor-pastor predator.
Intinya sekali lagi,  kejahatan seksual bisa terjadi dimana saja, di sekolah negeri, swasta, gratis, mahal, local, internasional, formal, non formal; di lingkungan mana saja, bahkan di rumah sendiri; pada kelas social mana saja, dll seperti yang sudah saya bicarakan di atas.

Untuk itu…sebaiknya kita mulai pendidikan seksual untuk anak kita sejak dini dengan tujuan untuk mengenalkan tubuh mereka, bagaimana cara memeliharanya dan menjaganya.

Psikolog Elly Risman sepertinya sudah sering membicarakan pendidikan seks untuk anak, yang saya share disini ada yang sama ada juga yang berbeda dengan pendapat bu Elly, tapi pada dasarnya adalah sama, bagaimana mengajarkan anak untuk menjaga tubuhnya.

Pendidikan seksual bisa dimulai sejak anak mulai memahami perbedaan laki-laki dan perempuan, sekitar usia dua tahun. Ini yang sudah saya lakukan dengan anak-anak saya, (sedikit catatan ya, ini cocok untuk anak di bawah 10 tahun, di atas 10 tahun edisi berikutnya aja ya hehe)

1. Menyebutkan nama organ genitalnya tanpa menunjukkan rasa malu atau ragu-ragu. Sebutannya bisa menggunakan bahasa apa saja, kalo saya pakai bahasa sunda, karena waktu itu tinggal di Bandung dan saya orang sunda.

2. Ketika anak mulai bertanya tentang apa bedanya laki-laki dan perempuan (pertanyaan ini biasa muncul pada anak usia 2-3 tahun), sebutkan perbedaannya mulai dari organ genitalia yang dimilikinya pake bahasa sederhana tentunya. Saya beruntung karena punya anak perempuan dan laki-laki. Ketika anak perempuan saya bertanya, “kok ade beda (alat kelaminnya) dengan aku?” saya jawab ade laki-laki punyanya penis, mbak perempuan punyanya vagina (*penis dan vaginanya pake bahasa sunda). Biasanya pertanyaan anak berkembang, mama perempuan atau laki-laki? Ayah perempuan atau laki-laki? Dan seterusnya dan seterusnya….saya yakin hampir semua orang tua pernah menghadapi pertanyaan itu.

3.  Mulai saat inilah, si anak diberi tahu bahwa tubuhnya terutama organ genitalianya harus dijaga dengan baik. Ada empat zona tubuh yang  tidak boleh disentuh orang lain kecuali oleh *sebutkan yang menurut kita boleh menyentuhnya* karena berkaitan dengan aktivitas pengurusan anak. Empat zona itu adalah area bibir dan mulut, area dada, area kelamin, dan area pantat.
Dulu saya mengatakan…yang boleh pegang cuma mama, ayah, dan miss-miss di daycare, kalo tidur di rumah ninin boleh juga sama ninin dan ateu. Saya juga menyebutkan kenapa mereka boleh menyentuhnya….”karena kan mbak/ade dicebokin dan dimandiin sama ….” “kalo nggak lagi nyebokin atau mandiin ya gak boleh juga ya nak…”
Saya tambahkan juga, dokter juga boleh tapi harus ada mama atau ayah.
Saat ini juga anak diajarkan untuk juga menghormati tubuh orang lain, dia juga tidak boleh menyentuh tubuh orang lain terutama 4 zona tadi.
Untuk ajaran Islam, batasan aurat diajarkan saat ini juga.
Perbincangan tentang batasan tubuh dilakukan berulang-ulang dengan anak, tau sendiri anak-anak kadang perhatian sama ucapan kita kadang cuek. Tekankan pada anak, jika ada yang memaksa menyentuh bagian tubuhnya, terutama di 4 zona privasi, anak harus mengatakan tidak dan kalau tetap memaksa teriak dan lari.

4.  Kebiasaan mandi, ketika akan mandi, ada baiknya dibiasakan membuka pakaian di dalam kamar mandi dan anak tidak dibiarkan bertelanjang di dalam rumah, karena kita perlu konsisten antara yang kita ucapkan bahwa organ genital harus dijaga dan perilaku yang kita ajarkan. Saat mandi, ini waktu yang tepat untuk memberi tahu anak cara membersihkan diri termasuk organ genitalnya dengan baik dan benar. Saat mandi ini juga saat yang tepat untuk mencontohkan sentuhan-sentuhan yang tidak boleh dilakukan orang lain terhadap anak kita.
Setelah mandi pun anak ditutupi handuk sampai di kamar..hehehe walaupun suka susah juga sih ngajarin anak terutama yang dibawah 4 tahun, sukanya lari sana lari sini, mau dibaju-in juga kadang lari-lari dulu di dalam rumah. Kita bisa sebutkan “malu ih penis/vaginanya gak ditutupi”

5. Pembicaraan tentang tubuh sebaiknya menjadi pembicaraan biasa yang bisa dibicarakan kapan saja dan terus berkembang setahap demi setahap, biasanya anak usia 3-4 tahun mulai lebih kritis dengan bertanya kenapa bisa ada bayi, aku asalnya darimana, dan pertanyaan lain yang bikin bingung jawabnya. Saran saya sih jawab jujur aja dengan bahasa sederhana. Saya ingat usia 3,5 tahun anak perempuan saya bertanya “ma, kata miss-miss (daycare) bayi keluarnya dari perut ya? Perutnya dibuka?” saya langsung jelaskan….”ada yang seperti itu, tapi kebanyakan keluar melalui vagina”, lalu saat itu saya jelaskan dengan menggunakan gambar, mulai dari bagaimana bayi berkembang di perut ibu dan keluar melalui vagina. Maksudnya adalah supaya informasi yang diterima oleh anak adalah informasi yang benar dan secara tidak langsung memberi pesan kepada anak bahwa membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan vagina/penis tidak memalukan, yang memalukan adalah “tidak menutupi organ tersebut.”
Kenapa pembicaraan tentang penis atau vagina sebaiknya tidak ditabukan? Supaya anak dengan mudah membicarakan apapun yang dirasakannya pada organ tersebut dan kita akan lebih mudah memberikan informasi seksual yang benar ke depannya. Karena pendidikan seksual itu akan terus berlangsung sampai anak-anak kita menikah.
Coba deh bayangkan, kalau kita tabukan membicarakan vagina/penis ketika anak mengatakan “ma kalo aku lari penisku goyang-goyang” trus reaksi kita: “hey ngomong apa? Gak boleh ngomong begitu, malu!” dan setiap ucapan penis/vagina kita bilang malu..malu…malu…!!!
Anak tidak akan terbuka pada kita tentang apa yang dirasakannya pada alat kelaminnya. Kalau sesuatu terjadi pada organ genitalnya itu mungkin akan cenderung diam.

6. Perlakukan anak sebagai subjek yang memiliki pilihan, boleh menolak, boleh mengatakan gak mau. Mudah-mudahan dengan penghargaan kita terhadap pilihan anak, anak-anak kita bisa mengutarakan ketidaksukaannya ataupun kesukaannya terhadap sesuatu dengan baik. Intinya ajarkan anak untuk mengatakan tidak dengan tegas terhadap hal hal yang tidak disukainya. Kalau saya biasanya mengajarkan ini ketika si kakak dan si adek bertengkar. Si adek yang senang sekali menjahili kakaknya sering menggoda kakaknya, si kakak suka langsung merengek atau nangis. Saya bilang sama kakak, “mbak, kalo gak suka ya bilang aja “aku nggak suka! Adek gak boleh begitu!”
Melatih anak mengatakan tidak, harapannya supaya dia berani juga mengatakan tidak pada orang lain ketika dia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain.

7. Pembicaraan rutin sepulang sekolah, kayaknya ini sudah dilakukan oleh banyak orang tua. Mulai bertanya belajar apa, main dengan siapa, apakah hari ini menyenangkan dan lain-lain. Kebiasaan ini juga mempermudah kita mendeteksi apabila ada sesuatu yang aneh sepulang sekolah. Dalam pembicaraan rutin ini juga bisa ditanamkan bahwa anak bisa menceritakan apapun pada kita, termasuk kalau ada yang mengganggunya.

8. Kalo anak-anak masih kecil (di bawah 6 tahun), coba perhatikan kebiasaan toiletnya (BAK/BAB) kalo ada yang aneh…langsung periksa dan setelah periksa kalau ada yang aneh segera tanyakan dengan nada yang santai. Jika pembicaraan tentang vagina/penis biasa dilakukan tentu menanyakan ini akan lebih mudah.

9. Kita perlu membuka diri untuk terbuka berbicara tentang seksualitas pada anak terutama ketika anak menjelang remaja. Informasi yang salah tentang seks gampang banget diperoleh dari internet. Daripada anak sembunyi sembunyi mencari tahu, mending kita dampingi keingintahuannya.

10. Banyak berdoa karena yang menjaga anak kita sejatinya adalah Allah SWT….:)

Begitulah teman-teman sharing dari saya….semoga ada manfaatnya, saya juga menunggu sharing dari teman-teman lain yang mungkin punya tips yang berbeda.
Oiya teman-teman, di grup WA saya pernah membaca kekhawatiran jika anak diberikan pengetahuan tentang tubuhnya dan diajarkan untuk berkuasa penuh atas tubuhnya, maka anak akan mudah menjadi homoseksual. Kayaknya kita perlu membahas ini secara khusus deh tentang perkembangan gender anak dan seksualitas anak. Kapan-kapan di bahas lagi ya man teman….:)
daaaaan
Terima kasih sudah bersedia membaca :)

Salam,

Hani Yulindrasari (mama GalBim)

Thursday, April 24, 2014

Saya, dan Agus, saat ini belum benar-benar tegas dalam menerapkan aturan mengenai screens contact. Minggu lalu, karena kakak dan abang sedang berkelakuan manis (tentu saja masih terdengar acara berantem, ngerengek dan tetek bengek), maka kami memberikan jatah lebih maen games online - offline, nonton series favorite di YouTube dan tentu saja nonton tivi yang diakses menggunakan berbagai media. Bosan dengan tivi, dengan cepat mereka beralih ke iPad maupun laptop. Beberapa kali kami suka bingung dengan keberadaan iPad dan handphone kami, bahkan laptop. Ini dia yang terkadang mempengaruhi keputusan screen contact untuk minggu berikutnya: 
sebel karena mereka nggak mau mengembalikan gadget pada tempatnya atau kami jadi bete menunggu giliran kami memegang kembali iPad, handphone dan laptop, hahaha... kami pun sepertinya sudah tak bisa hidup tanpa screens, cepat sekali dirundung rindu kepadanya... Ahak! 

Ketika kami sadar bahwa mereka sudah terlalu lama (atau kami yang buru-buru ingin mengakusisi), segeralah kata-kata bijak dilontarkan, "You guys have too much time with screens. Go out and play. Remember that moving your body is much more healthier... Don't let your bones freeze, I don't want to see you turn into a statue next morning" Hahaha..
Well, most of the time it works. Or at least they'll say "Alright then, but another three minutes"

Sering kali kami kembali ke jalan yang benar: memberi batasan dengan menghitung jumlah jam penggunaan devices tersebut. Ini terjadi seminggu-dua minggu setelah kami berdua membaca artikel terkait. Minggu selanjutnya ya tergantung kebaikan hati atau mekanisme reward-punishment for their behaviour. Oh betapa susahnya membatasi, mungkin karena dilandasi betapa susahnya kami sendiri sebagai orang tua terpisah dari devices dan gadgets kami. 

Mengawasi dan memilihkan tontonan atau link games adalah satu-satunya yang kami pegang teguh. Ketika kakak bertanya sesuatu dan berkesimpulan bahwa jawaban emak-bapak tidak meyakinkan, ia akan segera Googling. Ini yang selalu bikin saya loncat terbagun dari kesibukan saya sendiri. Satu kesepakatan yang tak boleh dilanggar "No googling or YouTube searching without parent". Tapi, Google kan hanya search engine.. Iya, tapi laptop saya bukanlah laptop yang di-setting for young/junior students. Saya nggak takut sama virus, malware dan sejenisnya, tapi saya suka ngeri dengan Ads-nya. 

Saya paham jika AdSense bekerja, menawarkan iklan berdasarkan cookie di browser kita. Tapi tidak bisa bisa dihindari terkadang, walaupun kita tidak pernah membuka website porno, misalnya, tapi yang keluar adalah ads bergambar  kurang sopan. Jadi begini cara AdSense bekerja:

1. Buat website (blog atau YouTube pun bisa) dan Google account tentunya (ini untuk me-reimburse pemasukan kita)
2. Pasang Google Ads banner di website. Setahu saya maksimum 3 banners
3. Anda akan dibayar ketika seorang pengunjung website nge-click banner iklan di website anda. FYI, saya kurang paham mekanisme terbaru mengenai sistem pembayarannya, tolong ditambahkan jika ada yang lebih mengerti :)
4. Jenis iklan yang akan ditampilkan sebenarnya sesuai dengan profil pengunjung (thanks to the great innovation !!) berdasarkan cookie. Contohnya kalo kita sering klik iklan online shop semacam ASOS, maka semakin sering banner iklan tersebut (dan sejenisnya) wira-wiri di layar browser kita. Namun tak jarang kita dapati iklan yang "beda" jika kita berkunjung ke website-website yang sedikit gak jelas, misalnya yang berisi link download gratisan. Hal ini disebabkan pengelola website tidak memperhatikan/melakukan filtering terhadap iklan yang boleh ditampilkan. Atau memang disengaja untuk tidak di-filter, jadi adult content ads pun bisa tampil demi mengeruk $$. Awww.. jadi berprasangka buruk :( 

Namanya anak-anak, karena kertertarikan dengan games, seringnya link semacam judi online atau tebak gambar itu di-klik. Mereka mengira itu adalah game online, sama seperti yang biasa dimainkan di www.abc.net.au/abc4kids. Dari situlah iklan bergambar dan beranimasi "ajaib" bermunculan, dan beginilah komentar kakak, "Mommi, look at this, someone is waiting for you to have a chat. She looks pretty but dress inappropriately, a bit.." Gubrak. 

Oh well, mungkin sekarang saatnya bagi saya untuk mencari computer filter yang family friendly, bukan asal karena ini laptop dan iPad milik saya maka tak perlu diberi pengaman. Mengutip kata-kata yang sering saya dengar namun tak tahu siapa sumbernya: "Let your babies crawl and explore their surroundings, don't hold them all the times, if you're afraid that they might get hurt, do baby-proofing around the house"

Nanti, InshaAllah jika sudah menemukan referensinya, terutama bagaimana primary school disini menggunakan filter untuk semua laptop yang dipergunakan untuk belajar, saya akan share :) Skarang balik ke tab sebelah, baca journals, pppffffhhhh...


*Di copy-paste oleh saya sendiri dari blog pribadi :P

Tuesday, April 22, 2014

Oleh : Zubaidah Ningsih AS
 
Sebuah tulisan hasil reportase setelah mengikuti workshop parenting di Annual Australian Islamic Conference 10-12 April di Melbourne University. Pembicara adalah Sister Monique Toohey, salah satu staff Mercy Mission Organization yang ahli di bidang pendidikan anak dan keluarga. Jika ada salah2 grammar dan spelling itu semata2 krn saya bukan native english, ini ditulis in English karena beberapa ibu murid TPA PBrunswick bukan dari Indonesia. Selamat membaca..semoga bermanfaat

The source of this blog is the workshop with the same title presented by Sister Monique Toohey from Mercy Mission organization (http://mercymission.org.au/index.php?q=home/main). The workshop held in Melbourne University, Melbourne Australia in Annual Australian Islamic Conference at 10-12 April 2009.

Family is the back bone of the community.The changes in the community is depend on the family changes itself. If a child used to respect their parents, they will bring this behavior in their school life and furthermore to the wider society life. Hence, it is very important to build up our family since it will bring the responsibility for the change needed within community.

The basic things that should be done in the early marriage (or even in the pre-marriage stage) that both husband and wife set the goal of their marriage life. Will the family put religion as the basic aim? education? wealth? togetherness? or something else. Here, both husband and wife need to discuss the aim of their marriage so they will work hand in hand to achieve the aim. It is very important that the parents understand and can identify the aim of their marriage life. And if the parents already set the aim, they can asses whether the children already understand clearly about this goal. If it is have not understood well, parents should make it clear so their children aware and understand the goal of the family. From this process, a family will have a same direction which will make them easier to determine the color of the family.

As the soul is the main part of a human being, it is very important to put more attention to the development of the soul. These are some important aspects that can be applied in the family in order to develop the soul :

1. tawheed expressed within and outside

2. beliefs that manifest specific values and ways of being

3. life is sacred and ultimate satisfaction lie in the spiritual rather than material realm

4. betterment of self, others and the world

5. critical for mental and physical health, psychological strength and coping ability

6. resilient : respond to crisis and grow through it.

In the marriage life, off course the process to achieve that goal will not as easy as it seems. Many misunderstandings, miscommunications and differences that will rise during the process. Below are some tips presented by the speaker in dealing with problems in family :

1. put more effort to solve the problems with non emotional approach which will make us more objective to see the problems. Explain the problem and the steps how to overcome the problem

2. beware of the filter that already implanted in our mind since it will prohibit us to listen to other people

3. do as many as possible fun activities within the family that will help balancing the emotional bank accounts. The bank account is like a credit and debt balance. Once you do a good things to the family member, you will put more deposit to your account. And when you make other family member disappointed, you will reduce your deposit. If you have enough deposit, your partner or child will still have positive emotional deposit that will make them forgive you. If your deposit is low, there might be a chance that your family will not accept as good as it is expected when you make a mistake. To make you always have a deposit in your emotional bank account, then you have to put more and more deposit in it. The way you raise your deposit :

- listen to your family members attentively

- speak clearly of your objection and disagreement

- try to always make clarification if there is some disputes

- take responsibility for what is communicated

- make a joke

- playtime

- generate a positive energy (respect, appreciation, hug, kiss)

- commitment to family time

Flourishing the family can also be done in these ways :

1. build a strong love relationship between husband and wife

2. there is a stable and consistent authority in the family. If a father is the head of the family, he is the one who has the authority. However, a mother can have a previous discussion with the father so they will have one voice in front of the children. Here, the children will learn about the respect in the family rule that will make them respect the rules in the society. And also they will learn about leadership

3. there should be adjustment in family rules as the children are growing. This will make a good communication to accommodate the needs of the children that changing as they grow.

4. there should be a reciprocal action between the familiy members.

As for parents, it is very important to know that children do as they see, not as they are told. It means a parent should be aware of everything they've done since example speaks more than words. How you behave with your children is how they will behave with you. What you are not getting from them, they are not getting from you.

Children learn from their parents marriage. A full of love parents will teach them how to love each other. Their parents love life will affect their later love life. To bring up a child with a good character, a parents should be aware not to compare one child with other child. And also parents should have a strong deposit of children strength that will build up their confidence.

Setting a boundaries is also a crucial things in family. If parents don't apply boundaries to their child, they will become a insensitive and self centered person. The boundaries will help children to control their life and also to help them understand the certain action that might be inappropriate for them. The children will learn to say no as they get a wrong treatment since they know the boundaries between a bad and good action.

Through their development, their understanding of consequence is different.

1-2 years = a time of bonding between a child and parents

1-3 years = a child understand "no" and "yes". If they got unpleasant reaction from the parents, they will feel uncomfortable. That will teach them that their parents dislike their action. While if the parents give a smile, hug or kiss, they feel comfortable that they learn their parents pleased with their action

3-5 years = the children start to understand consequence. they understand reward and punishment

6-11 years = it is needed to put restriction of friendship freedom and a need of balancing time between family and friend since at this stage friend become an influential party in their life

12-18 years = give the space to the children to responsible to their acts. this is the stage where parents do the de-parenting where it is the time to let the children become what they are. It is suggested that parents see the child more like a friend to make a good communication environment with the children.

Setting a boundaries might be difficult since parents sometimes put sympathy to the child rather than empathy. The children are given a lot of choices but also given the consequence of their choices.

Some tips in helping your children grow :

1. live what your children want to learn

2. make boundaries

3. cure their fear and make communication

4. don't reinforce non expressive of feelings, pay attention to the body language

5. don't get in the middle, let the children cope with their problems to make them tough

6. teach them to say no

Some good books about parenting can also become the reference for you:

1. Boundaries with Kids (by Dr. Henry Cloud, Dr. John Townsend)

2. What Children Learn from Their Parents Marriage (by Judith P. Siegel)

3. Shaping Excellent Character (I could not find the author, but I find this link that might be useful http://khalifahtraining.com/khalifah-product.html and http://www.islamic-world.net/mkc/non_muslim01.htm)

Melbourne, 8 June 2009
Salam
oleh : Zubaidah Ningsih AS

Tulisan ini merupakan laporan dari kuliah Syeikh Alaa dari Kanada, Syeikh Tawfique dari Melbourne, Syeikh Aslam Husein dari Brisbane dan Syeikh2 yang lain. Dan tentu saja beliau2 ini sudah menikah :D. Istri mereka semua cuma satu btw hehehe...lom ada yang berpoligami sampai saat ini (setau saya sih :p).

Now, tentang perbedaan lelaki dan perempuan, yang biasanya menjadi sumber konflik. Bagaimana menyikapinya? Ok, kita bahas dulu apa sebenarnya perbedaan dan persamaan kedua gender ini. Persamaan kedua gender ini, mengamini pendapat ibu Aminah Wadud, adalah kita semua khalifah di bumi ini. Punya kedudukan yang sama di mata Allah. Bahwa tak ada yang membedakan kualitas manusia kecuali derajat takwanya. Jadi semua punya hak dan kewajiban yang sama untuk berlomba2 menyenangkan Allah. Namun pada prakteknya, memang banyak perbedaan diantara wanita dan pria. Tak bisa dipungkiri wanita tak bisa sepenuhnya menjadi pria. Pun sebaliknya pria tak bisa menjadi wanita sepenuhnya.

Kalo ditilik dari proses penciptaannya, Adam diciptakan dari debu sedangkan Hawa dari tulang rusuk Adam (pernyataan ini mendapat tentangan dari beberapa pihak contohnya ibu Aminah Wadud, namun untuk memudahkan maka tidak saya bahas di sini karena kita tdk sedang bicara hirarki manusia, tapi perbedaan karakter). Debu sendiri dalam bahasa Arab bisa berarti "kerja". Di sini Adam mewakili seseorang yang memakai "perbuatan" sebagai cara dia berkomunikasi. Sedangkan Hawa lebih memakai "kemampuan verbal" untuk berkomunikasi.

Dari sini ada perbedaan mendasar, satu berkomunikasi lewat perbuatan tanpa banyak kata, satu berkomunikasi lewat kata2. Kegagalan memahami cara berkomunikasi membuat konflik seakan tak pernah lepas dari kehidupan suami-istri. Jadi, kelancaran komunikasi ini lah yang patutnya kita dahulukan dengan mencoba memahami cara berkomunikasi masing2. Misal suami jarang bilang I Love You, tapi sering membelikan perhiasan atau pakaian, membawa nafkah untuk keluarga. Istri akan merasa suaminya kurang cinta karena jarang bilang cinta, sedangkan suami merasa sudah mencintai karena sudah bekerja mencari nafkah. Nah, di sini ada kebuntuan komunikasi dimana lelaki tak bicara sedang perempuan tak memahami perbuatan yang sudah dilakukan suaminya. Maka solusinya "bapak2 belajarlah bilang I Love You, cuma 3 kata kok...gampang. Ibu2...pandai2lah mendengar yang tak dikatakan :D".

Perbedaan2 yang lain yang disampaikan syeikhnya sebenarnya hampir sama dengan isi buku Men are from Mars, Women are from Venus. Misalnya, bahwa pria itu monotasking-woman multitasking, pria itu bekerja dengan otak kiri (bekerja dengan angka, tahap demi tahap) - wanita dengan otak kanan (fantasi, kreasi), pria terbiasa mencari solusi - wanita lebih senang sekedar berbagi atau perbedaan2 lainnya. Jadi saya rasa rekan2 bisa membaca buku tersebut untuk lebih jelasnya.

Lalu apa yang menarik dari konferensi kali ini? Sekali lagi bahwa risalah Nabi dan sahabat2 yang digunakan untuk kita berkaca dan berkontemplasi. Bagaimana contoh2 dari shirah Nabi dipelajari untuk kita belajar. Kita mulai satu persatu ya :

1. wanita kebanyakan bersifat pencemburu

Dulu saya kira istri2 Nabi itu wanita2 tanpa cela. Akhlaknya bagus2. Memang sebagian besar terkenal dermawan, baik hati, setia dan pejuang agama, namun ada satu sifat yang juga ternyata melekat pada mereka. Istri Nabi ternyata juga adalah wanita2 pencemburu. Ada satu riwayat dimana Nabi ditegur oleh Allah karena mengharamkan yang halal gara2 istrinya cemburu. Aisyah ra dan Hafsah ra merasa bahwa Nabi menghabiskan waktu terlalu lama dengan Zainab ra yang terkenal cantik. Aisyah dan Hafsah akhirnya berkomplot bahwa setiap kali Nabi pulang dr tempat Zainab, mereka berdua akan berkata bahwa Nabi bau mulutnya. Ini dikarenakan Zainab kerap memberi madu kepada Nabi. Demi menyenangkan dua istrinya yang lain (Aisyah dan Hafsah), Nabi akhirnya menyatakan tak akan lagi makan madu supaya mulutnya tidak bau. Allah kemudian menegur Nabi yang telah mengharamkan madu untuk dirinya padahal madu itu halal. Dari sini Nabi paham bahwa istri2nya telah berbohong karena mereka saling cemburu. Baiknya akhlak Nabi adalah bahwa beliau mau memahami kecemburuan istri2nya walaupun akhirnya Nabi tertipu hehehe...

2. wanita membutuhkan jaminan kelanggengan

Karena sifatnya yang pencemburu, maka wanita kerap kali sensitif pada hal2 yang mengancam hubungannya dengan suaminya. Demikian juga dengan Aisyah ra. Beliau begitu mudah cemburu sehingga sering menanyakan bagaimana cinta Nabi kepadanya. Aisyah kerap bertanya "bagaimanakah cintamu padaku Ya Rasulullah?" Nabi akan menjawab "Cintaku padamu layaknya simpul, teguh dan kokoh". Tak puas dengan jawaban itu Aisyah akan kembali bertanya "Bagaimana cintamu padaku Ya Rasulullah?". Sekali lagi Nabi berkata "Tetap seperti dulu, tetap teguh dan kokoh". Tak terpuaskan lagi, Aisyah bertanya "Bagaimanakah cintamu padaku saat ini ya Rasulullah?". Nabi akhirnya memberikan jawaban akhir yang memberi jaminan kelanggengan cinta beliau "Tak cukupkah jaminan bahwa engkau adalah istriku bahkan sampai di surga?". Aisyah tersenyum bahagia.

Jadi bapak2...pahamilah bahwa istri2 sering mudah cemburu, makanya bapak2 jangan suka mancing cemburu. Tunjukkan yang langgeng2 kayak lagunya Bryan Adams yang "have you ever really2 loved a woman" --> romantis inggris perancis deh...

3. sebelum berargumen maka siapkan argumen dan bertaktiklah agar argumen itu bisa dipahami dengan baik.

Begini..ada satu riwayat tentang bagaimana Ummu Salamah mencoba menyampaikan berita buruk kepada suaminya Abu Talhah. Saat itu Abu Talhah sedang bepergian dan tak dinyana salah satu anak beliau meninggal. Ummu Salamah sedih tak terkira. Beliau juga sedih memikirkan bagaimana harus menyampaikan berita ini kepada suaminya. Akhirnya beliau memakai taktik "men are physically based" while "women are emotionally based". Ummu Salamah berdandan cantik, menyiapkan makan. Saat Abu Talhah datang, beliau menyambutnya dengan riang. Mereka berdua makan malam dan akhirnya bercinta malam itu. Saat Abu Talhah bertanya kemanakah anaknya? Ummu Salamah berkata bahwa anak mereka sedang tidur. Sebelum menyatakan berita duka esok paginya, Ummu Salamah berandai2 dengan Abu Talhah. Beliau bertanya "kalo tetangga kita meminjamkan barang kepada kita dan kemudian memintanya esok harinya, kita harus bagaimana?". Suaminya berkata "tentu saja kita harus mengikhlaskan mengembalikannya". Lalu Ummu Salamah berkata "anak kita telah meninggal, Allah mengambil amanah yang dititipkan pada kita layaknya tetangga kita mengambil barangnya kembali". Abu Talhah tentu saja terkejut dan bersedih, namun rangkaian cara Ummu Salamah menata suasana membuatnya bisa ikhlas menerima kenyataan pahit tersebut. Dan diriwayatkan bahwa dari hubungan suami istri malam itu mereka berdua dikarunia anak sholeh oleh Allah sebagai ganti anak mereka yang meninggal.

Di sini bisa kita lihat cara Ummu Salamah berkomunikasi dengan suaminya. Lelaki memang menyukai keindahan fisik, maka Ummu Salamah berdandan untuknya. Juga bahwa ia memakai hujjah (perumpamaan) untuk pelan2 menyampaikan berita yang sesungguhnya.

4. saat berkomunikasi gunakanlah prinsip sandwich

Apakah sandwich itu? yaitu cara mengemas argumen. Layaknya Ummu Salamah di atas, maka ada cara untuk menyampaikan masalah dengan baik. Sandwich terdiri dari 3 lapis, lapisan pertama adalah "ungkapkan sisi positif pasangan anda" . Lapisan kedua "ungkapkan hal negatif yang menjadi masalah". Lapisan ketiga "tutup dengan harapan positif". Jadi seseorang bisa menerima dengan baik kritikan kita. Kemudian juga ada prinsip change I and Me to be We and Us artinya bagaimana kita melihat kebaikan bersama dan bukan keegoisan pribadi semata.

Risalah yang mencontohkan kondisi ini adalah tentang bagaimana Khadijah ra mencoba membantu Nabi menjalani masa sulit di awal kenabiannya. Khadijah ra menenangkan Nabi yang sangat takut di awal masa kenabiannya saat Jibril mendekapnya di Gua Hira'. Nabi khawatir bahwa ada yang salah dengan dirinya. Khadijah menenangkannya dengan berkata "“Tidak begitu. Bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak akan pernah memperhinakanmu. Demi Allah, engkau adalah orang yang selalu menghubungkan tali silaturrahmi, jujur, selalu membantu meringankan orang lain, selalu berusaha menyediakan kebutuhan sehari-hari, menjamu tamu, dan membantu membela kebenaran.” Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.

Kalo mau jujur sulit bukan mempercayai suami yang sudah meninggalkan istri sendiri bersama anak2nya selama berpuluh2 hari. Di sini Khadijah memberi sambutan positif kepada suaminya. Bisa saja Khadijah mendustakan Nabi dan malah marah karena Nabi sering meninggalkannya sendiri. Namun Khadijah mendahulukan sifat positif Nabi dalam menghadapi masalah tersebut. Dengan demikian Nabi tidak makin kalut dengan masalahnya karena sambutan positif istrinya dan masalah bisa diselesaikan dengan lebih baik.

5. saling bersabarlah

Tentu kita mengenal Umar bin Khattab, satu2nya sahabat Nabi yang berani berhijrah di siang hari. Beliau tidak takut kepada kaum Quraisy sehingga dengan pedang terhunus beliau berkata "barang siapa yang ingin anaknya menjadi anak yatim, istri kehilangan suaminya dan orang tua kehilangan anaknya, maka silahkan menghalangi Umar bin Khattab yang akan berhijrah hari ini". Tak seorang pun berani menghalangi beliau.

Tatkala beliau menjadi Amirul Mukminin setelah Abu Bakar ra, seorang lelaki mengetuk pintu rumahnya. Ia ingin mengadukan istrinya yang telah dianggapnya menyusahkannya. Namun niat itu ia urungkan tatkala mendengar Umar bin Khattab terdiam saat istrinya memarahinya. Lelaki itu berbalik arah seraya berpikir bagaimana mungkin Umar yang sebegitu beraninya hanya bisa terdiam dimarahi oleh istrinya. Umar kemudian memanggil lelaki tadi dan menanyakan keperluannya. Si lelaki ini menceritakan niatannya, namun dia mengurungkan tatkala mengetahui keadaan Umar. Umar lalu berkata “Wahai saudaraku, sesungguhnya aku bersabar mendengar omelannya karena dia mempunyai hak atasku. Sesungguhnya dia memasak makananku, membuat roti untukku, memcuci pakaianku, menyusui anakku padahal semua itu tidak diwajibkan atasnya. Dia juga menenangkan hatiku untuk tidak melakukan zina. Oleh karenanya aku bersabar kepadanya".

Menurut saya, kesabaran seorang lelaki tentu saja tak beralasan hanya karena dia harus bersabar. Di riwayat itu terlihat ada kerjasama dan penghargaan di antara mereka berdua. Umar bersabar karena memang istrinya telah melakukan banyak hal untuknya. Jadi perlu kesabaran dan penghargaan dari dua belah pihak untuk menjaga keharmonisan keluarga.

Adapun istri sebaiknya tidak menguji kesabaran suami sampai keterlaluan. Salah satu contoh adalah riwayat Aisyah yang terlalu cemburu kepada Khadija. Banyak kejadian dalam rumah tangga Nabi dimana Aisyah lebih sering memarahi Nabi dan mengomel-ngomel. Berulang kali Aisyah menyatakan kecemburuannya terhadap Khadija. Beliau kerap kali mempertanyakan mengapa Nabi begitu mencintai Khadija yang seorang janda. Aisyah pernah bertanya "Ya Nabi, jika anda diminta memilih antara ladang yang sudah pernah digarap orang dengan ladang yang masih belum pernah digarap, maka mana yang akan anda pilih?". Nabi menjawab "Aku memilih yang belum pernah digarap". Aisyah berkata "Aku satu2nya istri yang anda nikahi saat masih perawan dan bukankah itu lebih baik daripada istri2mu yang lain (yang janda)?". Nabi tetap tenang menghadapi kecemburuan Aisyah ini.

Hingga suatu kali Aisyah berkata yang sangat menyakitkan Nabi “Kenapa kamu selalu mengenang seorang janda tua, padahal Allah telah memberi ganti kepadamu dengan yang lebih baik.” Maka Rasulullah saw marah, seraya berkata: “Sunggguh, demi Allah, Allah tidak memberi ganti kepadaku yang lebih baik darinya. Ia telah beriman kepadaku ketika manusia mengingkariku. Ia menolongku ketika manusia memusuhiku. Saya dikaruniai anak darinya, yang tidak Allah berikan lewat selainnya.”

Point penting dari risalah ini adalah saling bersabarlah karena lelaki dan perempuan mempunyai karakter masing2 yang harus kita terima sebagai satu paket. Kita harus menyadari ada hal2 yang bisa kita ubah dari seseorang dan ada yang tidak bisa. Kesabaran dan keikhlasan untuk saling menerima adalah titik penting kerukunan rumah tangga.

6. give romance a chance

Nabi itu kalo minum dari gelas Aisyah maka beliau akan minum tepat di bekas bibir Aisyah. Romantis gak se?

Aisyah pernah sangat marah pada Nabi, dan Nabi memahami itu. Maka Nabi bertaktik "Aisyah, siapkanlah makan malam untuk seorang tamu. Malam ini kita akan kedatangan seorang tamu istimewa". Aisyah menyiapkan makan malam dan juga mempersiapkan dirinya. Saat malam tiba, Nabi mengajak Aisyah menemui tamunya. Setelah mereka duduk berdua dengan hidangan yang ada, Nabi berkata "Engkaulah tamu istimewaku, Aisyah" *sweet sweet*

Ya Humaira....wahai gadis berpipi kemerah-merahan....*ooo...tidaaaakkk..so cuit cuit*

(maaf-maaf....back to topic)

7. berusahalah untuk saling membantu dalam memperbaiki diri

Aisyah berkata “Saya tidak pernah melihat orang yang lebih baik di dalam membuatkan masakan, selain Shafiyah. Ia membuatkan hidangan untuk Rasulullah saw di rumahku. Seketika saya cemburu dan membanting piring beserta isinya.” Saya menyesal, seraya berkata kepada Rasulullah saw. “Apa kafarat atas perilaku yang saya lakukan?” Rasulullah saw menjawab: “Piring diganti piring, dan makanan diganti makanan.”

Risalah ini menunjukkan bagaimana Nabi membimbing Aisyah dengan baik tanpa kekerasan dalam rumah tangganya. Juga pernah diriwayatkan ketika Nabi menghukum istri2nya saat mereka meminta kenaikan uang belanja. Nabi memberi mereka pilihan apakah mereka tetap menginginkan harta dunia ataukah keselamatan akhirat untuk dengan tetap hidup bersahaja. Di sini Nabi sebenarnya sedang mendidik istri2nya agar tidak mendahulukan hal2 keduniawian. Tapi sekali lagi itu dilakukan dengan ma'ruf.

8. jadilah gudang ilmu untuk pasangan

Khadija ra. dan Ummu Salamah adalah dua orang istri Nabi yang mencontohkan peranan mereka dalam mendukung suaminya. Khadija membantu Nabi yang kalut saat awal menerima wahyu dengan mencari informasi lebih ke pamannya Waraqah bin Naufal. Dari Waraqah yang paham ajaran Taurat dan Injil inilah Khadija paham bahwa Nabi memanglah Nabi yang sudah diprediksikan akan diangkat sebagaimana ajaran di kitab sebelumnya. Di sini Khadija menjadi pusat informasi bagi Nabi yang membutuhkan pengetahuan lebih tentang keadaanya.

Demikian juga Ummu Salamah, saat Nabi tak mampu mencari solusi untuk permasalahan selepas perang Hudaibiyah, Ummu Salamah mengusulkan agar Nabi menyembelih hewan kurban tanpa berkata apa-apa. Tindakan Nabi ini kemudian diikuti oleh para sahabat yang akhirnya dapat mencairkan suasana permusuhan di saat itu.

Di sini perlu kerjasama kedua belah pihak untuk mengatasi suatu masalah dalam pernikahan sebagaimana dicontohkan oleh Khadija dan Ummu Salamah. Suami bukanlah manusia super yang bisa mengatasi segalanya. Pun wanita bukanlah konco wingking tak berarti apa2. Keduanya adalah manusia dengan akal yang bisa saling melengkapi.

9. be sensitive and gentle

Nabi tau kapan Aisyah marah kapan ia tidak hanya dengan memperhatikan kata2nya. Jika Aisyah marah maka dia akan menyebut "demi Tuhannya Ibrahim". Jika ia tidak sedang marah maka berkata "demi Tuhannya Muhammad". Nabi amat paham karakter Aisyah.

Nabi pun tidak mengijinkan Ali bin Abu Thalib untuk menikahi perempuan lain karena Nabi tak ingin menyakiti hati Fatimah, putri beliau yang tak ikhlas jika Ali menikah lagi.

Peristiwa lain yang menunjukkan kelembutan hati Nabi adalah saat Aisyah dituduh berzina dan Nabi tak bisa memutuskan apakah Aisyah bersalah atau tidak. Aisyah merasa terpukul dan minta ijin kembali ke rumah orang tuanya. Nabi kemudian menemui Aisyah yang ditemani ayahnya, Abu Bakar. Nabi dan Asiyah ingin menyelesaikan masalah mereka dengan meminta saran dari Abu Bakar. Saat itu Nabi bertanya "Aisyah, kau ingin aku yang bercerita ataukah engkau yang bercerita kepada ayahmu?". Aisyah berkata "engkau boleh bercerita, tapi jangan katakan apapun selain kebenaran". Abu Bakar naik pitam mengetahui hal ini karena beliau tau Nabi Muhammad tak pernah berbohong dan sangat kurang ajar saat Aisyah meragukan kejujuran Nabi. Abu Bakar menampar Aisyah. Aisyah yang ketakutan bersembunyi di balik Nabi yang kemudian meminta Abu Bakar meninggalkan mereka agar dia tidak lebih marah kepada Aisyah. Semarah-marahnya Nabi kepada Asiyah, beliau tetap dengan lembut melindungi istrinya tersebut. Aisyah akhirnya terbukti tak bersalah saat Allah menurunkan ayat Al Quran membela Aisyah.

Jadi, semarah-marahnya kita kepada pasangan, ada baiknya kita tetap menjaga perasaan mereka dan berusaha tidak melakukan kekerasan dan perkataan yang buruk.

9. do your best, so you will be remembered as the best

Aisyah berkata "ah..semua perilakunya indah". Ini yang dikatakan Aisyah saat ditanya bagaimanakah akhlak Nabi. Aisyah menekankan bahwa suaminya adalah penjelmaan Al Quran. Beliau yang mau melakukan pekerjaan rumah untuk membantu istrinya, yang mau mengajari berbagai ilmu kepada istrinya, yang meminta ijin untuk beribadah kepada istrinya, yang memilih tak mengetuk pintu demi tidka membangunkan istrinya, yang mengajaknya bermain, yang mengajaknya bercinta. Isn't he the true role model?

Nabi berkata tentang Khadija “Sunggguh, demi Allah, Allah tidak memberi ganti kepadaku yang lebih baik darinya. Ia telah beriman kepadaku ketika manusia mengingkariku. Ia menolongku ketika manusia memusuhiku. Saya dikaruniai anak darinya, yang tidak Allah berikan lewat selainnya.” Tak mungkin Nabi akan terus terkenang akan Khadija sebegitu dalamnya jika Khadija bukan istri yang berusaha sebaik-baiknya untuk mendampingi Nabi.

Saya rasa setiap pasangan ingin dikenang sebagai YANG TERBAIK oleh pasangannya bukan? Maka mari menjadi yang terbaik untuk pasangan kita (sok sok-an bangeeettt...padahal yang nulis lom nikah kek kek kek).

Masih teringat rayuan suami salah satu sahabat saya "aku ingin kita selalu bisa beribadah kepadaNya, karena aku ingin engkau menjadi istriku, baik di dunia maupun di akhirat".....tisue please...hiks hiks...terharuh...

Laporan kedua selesai,
Melbourne, 8 April 2010

Salam
Oleh : Zubaidah Ningsih AS

Olla semua...ini oleh2 konferensi tahunan Islam Australia yang dilaksanakan weekend kemaren. Tentang "Family Matters", tentang membangun keluarga Islami. Sebenarnya mungkin kita sudah banyak mendengar ilmu2 tentang berkeluarga, tetapi konferensi kemaren banyak memberikan risalah2 di kehidupan Nabi dan sahabat yang indah dan bagus untuk teladan. Seperti kata Syeikh Alaa dari Kanada, kita semua sebenarnya sudah paham akan nilai2 yang benar, tapi karena manusia banyak lupa (itulah kenapa disebut insan = yang sering lupa) maka konferensi kemaren menurut saya adalah reminder yang sangat bagus untuk kita. Plus bahwa banyak kegiatan untuk para ABG2 muslim tentang bagaimana menjaga identitas mereka sebagai muslim tanpa harus mengurangi keterlibatan mereka dengan kehidupan bermasyarakat di Melbourne yang multikultural. Awesome...bagus2 workshopnya. Saya sampe harus mengaku berumur di bawah 25 tahun agar bisa tetep ikutan workshopnya :p.

Untuk mudahnya, akan saya bagi note ini menjadi beberapa bagian sehingga mudah dicerna. Yang pertama tentang masa pra-nikah, kedua masa saat sudah menikah. Untuk bagian kedua akan saya bagi lagi menjadi tiga bagian, tentang hubungan suami-istri itu sendiri, tentang cara mendidik anak dan tentang perkembangan anak (khususnya remaja) itu sendiri.

Ok, masuk ke bagian pertama, masa pra-nikah.

Tak banyak dibahas sebenarnya tentang masa2 pra nikah di konferensi tahun ini karena sudah banyak di bahas di konferensi tahun lalu. Tapi tak apa saya share juga hasil tahun kemaren sehingga lebih lengkap bahasannya.

Sebelum menikah, tentu saja para pemuda pemudi diajarkan untuk "memilih" pasangan hidupnya. Nah, proses memilihnya tidak akan banyak saya bahas, saya akan tekankan bagaimana jika sudah memilih dan memutuskan akan menikah. Yang paling penting untuk dilakukan adalah :

1. Komunikasikan dengan calon suami atau istri apa visi-misi berumah tangga. Misalnya apakah anda berdua ingin membentuk keluarga yang Islami? (inipun bisa diperjelas lagi Islam yang seperti apa? model Islam dengan basis budaya Arab, Islam berbasis budaya setempat, Islam moderat, Islam fundamental atau yang lainnya). Atau mungkin anda ingin keluarga yang sekuler? ini pun juga bisa dikomunikasikan dulu mengingat visi-misi ini yang akan menentukan arah kapal anda berdua.

2. Komunikasikan apa prioritas dari keluarga anda nanti. Misal sudah bervisi-misi menjadi keluarga Islami, lalu anda sekarang perlu menata prioritas mana yang akan didahulukan. Apakah pendidikan? harta? atau keterlibatan dalam kegiatan dakwah? Silakan dirancang strategi berumah tangganya.

3. Persiapkan kesiapan emosi untuk berumah tangga. Banyak sebenarnya pasangan muda yang terlalu terbuai dengan harapan dan impian tentang indahnya menikah sehingga lupa akan kemungkinan buruk yang akan dialami dalam pernikahan. Seolah2 menikah adalah puncak kebahagiaan (lha iyalah...orang udah njomblo lama gini :p curcol curcol..:p). Banyak yang lupa bahwa menikah adalah awal ujian, awal perjuangan. Menyatukan dua kepala yang berbeda tentunya jauh lebih susah dibanding ketika hanya berkepala satu. Oleh karenanya, masa ta'aruf atau pacaran atau apalah istilahnya, adalah masa mengenali potensi2 kebahagiaan plus potensi ketidakbahagiaan. Dari sini, maka pasangan akan benar2 siap menikmati petualangan suka duka menikah. Saat sebelum menikah, maka bisa anda memutuskan untuk tidak melanjutkan jika memang ada ketidakcocokan. Tapi saat sudah menikah janganlah ketidakcocokan menjadi alasan bercerai, sebab sepatutnyalah anda berdua sudah saling memahami potensi ketidakcocokan ini. Jadi, pernikahan bukan hanya untuk menemukan ketidakcocokan tapi juga untuk berusaha mengharmoniskan ketidakcocokan.

4. Carilah kesamaan di antara pasangan dan berbahagialah dengan perbedaan di antara pasangan. Layaknya mengenali komputer, tentu awal2 memegang komputer kita takut melakukan kesalahan sehingga tak terbiasa menggunakannya. Namun seiring dengan waktu, kita bisa melihat kebaikan dan kegunaan komputer. Dan akhirnya kita bahkan tak bisa hidup tanpa komputer. Jika analogi ini diterapkan kepada pasangan kita, maka bersabarlah untuk saling mengenal dengan mendahulukan persamaan2 dan tidak memandang negatif perbedaan2 sehingga bisa awet sampe tuwo koyok mimi lan mintuno :D

5. Perbaikilah diri baik dari segi agama, ekonomi dan yang lainnya. Jika anda berdua menginginkan keluarga yang harmonis, maka mulailah dengan membaguskan diri sendiri. Misal kita ingin anak kita lengkap sholatnya, maka biasakanlah diri kita sendiri untuk sholat dengan lengkap. Kita ingin anak kita rajin belajar, maka biasakanlah kita rajin belajar. Kita ingin anak kita rajin membaca Quran, maka tanyakanlah seberapa sering kita membaca Quran (benere ini pertanyaan untuk saya sendiri juga hehehe...). Kebiasaan orang tua sebelum menikah sedikit banyak akan dibawa dalam kehidupan pernikahannya. Jadi, mumpung belum menikah perbaiki diri sebaik-baiknya demi investasi jangka panjang kita, yaitu anak sholeh.

children do as they see, not as they are told, anak2 melakukan seperti yang mereka lihat, bukan seperti yang dikatakan kepada mereka

how you behave with your children is how they will behave with you. what you are not getting from them, they are not getting from you, bagaimana anak memperlakukanmu adalah sebagaimana engkau memperlakukan mereka. apa2 yang tak kaudapatkan dari mereka, adalah apa-apa yang tak kauberikan kepada mereka.

Beberapa contoh risalah bagaimana mempersiapkan keluarga Islami yang menghasilkan anak2 kebanggaan agama adalah sebagai berikut :

Umar bin Khattab saat itu adalah khalifah pengganti Abu Bakar. Meneladani sikap Abu Bakar sebagai pemimpin yang sangat bertanggung jawab, maka Umar sering berjalan2 sendiri menyamar untuk melihat kehidupan rakyatnya. Suatu hari Umar melewati sebuah rumah. Didengarnya dua orang perempuan bercakap-cakap. Terdengar seorang ibu berkata pada anak gadisnya "campurlah susu itu dengan air, sehingga kita bisa menjual lebih banyak susu dan mendapat lebih banyak uang". Gadis itu berkata "jangan ibu, nanti khalifah Umar yang terkenal tegas akan menghukum kita jika kita ketahuan berbohong". Sang ibu berkata, "ah, tak apa, toh Umar tidak melihat". Lalu si gadis berkata, "tapi Allah tetap melihat kita walaupun Umar tidak melihat kita". Mendengar kata2 anaknya, si ibu akhirnya mengurungkan niatnya.

Umar mendengar hal itu akhirnya menandai pintu rumah tersebut. Dia lalu pulang dan menanyakan kepada beberapa anak lelakinya siapa yang ingin menikah. Satu putranya kemudian bilang dia ingin menikah. Umar keesokan harinya mendatangi rumah si ibu dan anak gadisnya tersebut. Dia lalu melamar gadis tersebut dan menikahkannya dengan salah satu putranya. Dari pasangan ini lahirlah Umar bin Abdul Aziz, cucu Umar bin Khattab yang terkenal sebagai raja bijak dimana kesejahteraan rakyatnya mencapai titik tertinggi.

Risalah kedua adalah tentang Mubarrak, seorang budak yang bekerja di kebun anggur. Suatu kali tuannya berkata kepada Mubarrak untuk mengambilkannya anggur yang matang. Mubarak mencarikan anggur dan memberikannya kepada tuannya. Tapi sang tuan kecewa karena anggur yang dibawakan Mubarak adalah anggur yang asam. Dia berkata "bawakan aku anggur yang matang, yang manis". Kembali Mubarak mencarikan anggur tersebut. Lagi2 yang dibawa adalah anggur yang asam. "Aku bilang yang matang, yang manis". Sekali lagi Mubarrak mencarikan anggur. Namun kembali tuannya kecewa "Mubarrak, aku minta anggur yang manis. Tak taukah kau anggur yang manis?". Mubarrak berkata "tidak ya tuanku, aku tak pernah memakan satu pun anggurmu karena aku memegang amanahmu. Jadi aku tak tau mana anggur yang manis". Mendengar hal itu sang tuan merasa senang. Dia lalu memerdekakan Mubarrak dan menikahkannya dengan anak gadisnya. Dari pernikahan ini lahir Abdullah bin Mubarrak, seorang sahabat kebanggaan Islam.

Dan yang paling krusial yang dikatakan oleh syeikhnya adalah, JANGAN MEMPERSULIT DIRI UNTUK MENIKAH...wallahualam, ini silakan diinterpretasikan sendiri2 hehehe.....karena saya ya lom nikah je kek kek kek...

Ok, ini laporan pertama. Untuk laporan kedua tentang masa saat sudah menikah terutama tentang bagaimana menyelesaikan konflik suami istri akan saya laporkan di laporan selanjutnya.

Laporan selesai :)
Salam,

Melbourne, 8 April 2010

PS : blog ini reproduce saja, skrg di thn 2014 saya sudah menikah :D
Oleh : Zubaidah Ningsih AS

Ok, kita lanjutkan dongengnya...menjawab pertanyaan selanjutnya

7. Apakah semua Nasrani benar2 ingin menghancurkan muslim?

Tidak. Seorang pemuka Nasrani Raymond of Tiberians adalah salah satu tokoh Nasrani yang menentang perang salib. Dia pernah menjadi tawanan Nurudeen Zengi. Pada saat ditawan itulah Raymond merasakan propaganda bahwa Islam itu buruk tidaklah benar. Dia bisa melihat kebaikan hati para muslim. Dia bahkan bisa berbahasa Arab mengingat sebagian besar masa hidupnya dihabiskan di Middle East. Raymond ini kemudian menjadi teman Salahudeen. Berbeda dengan Raymond, seorang pemuka Nasrani Reynold of Chatillon sangat membenci Islam dimana dia mendapat dukungan penuh dari Templar Knights. Reynald ini sangat kuat pengaruhnya sehingga mampu menyetir Sang Raja yang lemah. Pada suatu insiden, Reynald pernah menghina Nabi Muhammad SAW. Mendengar insiden ini, Salahudeen bersumpah akan membunuh Reynald dengan tangannya sendiri.

8. Bagaimanakah perang salib II akhirnya berakhir?

Salahudeen menyadari cepat atau lambat perang akan terjadi antara kaum muslim dengan tentara salib. Apalagi pengingkaran perjanjian oleh Reynald of Chatillon yang kerap kali mengkhianati perjanjian antara Muslim dan Nasrani semakin membuat geram Salahudeen. Salah satu tindakan jahat Reynald adalah menyerang karavan milik Salahudeen dimana adik perempuan Salahudeen ada di dalam karavan ini. Reynald yang didukung Raja Guy of Lusignan telah membuat Salahudeen naik pitam.

Memanfaatkan kelemahan tentara salib dalam melakukan peperangan di daerah gurun, Salahudeen kemudian membuat strategi untuk menggiring tentara salib ke gurun. Kastil Raymond of Tiberians yang didiami istri Raymond diumumkan telah dikuasai oleh Salahudeen. Terjadi perundingan di kalangan pemuka Nasrani apakah mereka akan menyerang Salahudeen dan membebaskan istri Raymond. Raymond yang mengetahui watak Salahudeen menyangsikan kebenaran niatan Salahudeen untuk menyakiti istrinya. Dia memahami bahwa Salahudeen tidak akan menyakiti istrinya dan sengaja ingin diserang. Raymond paham strategi Salahudeen untuk menjebak tentara salib di gurun mengingat untuk menuju kastil Raymond tentara salib harus melewati gurun.

Raymond bersikukuh melarang penyerangan ke kastilnya. Namun beberapa pemuka Nasrani termasuk Reynald mempertanyakan ide Raymond yang dianggap melindungi Salahudeen dan membiarkan istrinya disakiti. Dia bahkan difitnah telah menjadi muslim dan berusaha mengkhianati Nasrani dari dalam. Reynald yang haus darah akhirnya memenangkan perundingan itu dan meyakinkan Raja Guy of Lusignan untuk menyerang Salahudeen.

Perang Hattin (1187 M) adalah perang besar yang akhirnya terjadi menyusul insiden penguasaan kastil Raymond oleh Salahudeen. Tentara salib terjebak strategi Salahudeen dan akhirnya berperang di gurun pasir yang panas. Kondisi yang sangat melelahkan tentara salib ini menguntungkan tentara Salahudeen. Tepatnya 4 Juli 1187 Reynald of Chatillon dan Guy of Lusignan berhasil ditawan Salahudeen.

Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa Reynald dan Guy dibawa ke tenda Salahudeen. Salahudeen menawarkan minuman untuk Guy yang sangat haus. Guy kemudian memberikan gelasnya kepada Reynald. Reynald tanpa ijin Salahudeen ternyata meminum air itu. Salahudeen merasa bahwa Reynald telah bertindak tidak pada tempatnya. Dengan secepat kilat Salahudeen menebas leher Reynald dan selanjutnya memenggal kepala Reynald. Salahudeen berkata kepada Guy of Lusignan bahwa dia tidak akan membunuh Guy karena sesama raja tidak boleh saling membunuh. Namun dia membunuh Reynald yang telah banyak melakukan kejahatan baik pembunuhan, pembajakan maupun pengingkaran perjanjian. Salahudeen juga telah memenuhi janjinya sendiri untuk membunuh Reynald yang telah menghina Nabi Muhammad SAW. Guy sendiri akhirnya dibebaskan oleh Salahudeen.

Selanjutnya Salahudeen bergerak menuju Jerusalem. Tentaranya mengepung Jerusalem yang saat itu dipimpin oleh Balian of Ibelin. Balian menyadari bahwa perlawanan tentaranya tak akan mampu melawan tentara Salahudeen. Hingga saat diambang kekalahannya Balian menawarkan perundingan dengan Salahudeen. Balian mengancam bahwa dia akan membakar seluruh kota Jerusalem termasuk 5000 tentara muslim yang ditawan di Jerusalem. Salahudeen dengan bijaksana mencegah Balian membumihanguskan Jerusalem, bahkan dia menawarkan perlindungan ke semua umat Nasrani di Jerusalem. Wanita, anak2, tentara, pemuka2 Nasrani, bahkan istri Balian akan dijamin keselamatannya sampai mereka kembali ke tanah asal mereka. Balian terkejut "Tetapi umat Nasrani membunuh semua Muslim saat mereka menduduki kota ini". Salahudeen berkata "Aku bukan orang2 itu, Aku Salahudeen...Salahudeen" *1

Dalam pembebasan kota Jerusalem, Salahudeen hanya meminta bayaran 10 dirham sebagai tebusan satu jiwa laki2 Nasrani, 5 dirham untuk satu jiwa perempuan Nasrani dan 2 dirham untuk jiwa anak2 Nasrani. Sedangkan untuk janda dan anak yatim? mereka tidak wajib membayar tebusan, bahkan mereka disantuni oleh Salahudeen. Dome of Rock dan Masjidil Aqsa yang tadinya dipasangi salib, dibersihkan kembali oleh Salahudeen.

Setelah 88 tahun masa perang salib I dan II, Salahudeen berhasil membawa Islam memenangkan perang salib II.

9. Hikmah apa yang bisa kita ambil dari kisah perang salib II ini?

Di akhir acara Islamic Legacy ini, sang presenter menekankan :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri (Ar Ra'd ; 11)

Dalam pemahaman saya, menjadi Islam tak semata-mata akan menjadikan kita terpuji dan tertinggikan di atas kaum non muslim selama kita tidak meninggikan diri kita sendiri. Keadaan kita yang kurang dibanding kaum non muslim tak serta merta akan dibalik oleh Allah hanya karena kita bersyahadat. Ridwan, Duqaq dan Kirij Arslan adalah contoh muslim yang tidak meninggikan diri mereka sendiri lantaran kesenangan mereka mendahulukan dunia dibanding akhirat. Ridwan bahkan mengkhianati agamanya sendiri dengan membiarkan salib2 ditempatkan di masjid2. Duqaq menyumbangkan hartanya untuk penindasan kaumnya sendiri. Sebuah contoh muslim pengecut yang mendahulukan duniawinya.

Sementara Nurudeen Zengi dan Salahudeen Al Ayubi menunjukkan usaha kerasnya dalam memperjuangkan agama Allah dan menjaga sunnah Rosulnya disertai usaha nyata dalam mengubah keadaan. Kedua pemimpin ini memimpin dengan kelembutan dan keikhlasan hati yang dibarengi dengan ketegasan dan disiplin dalam menjaga agamanya. Salahudeen meneladani Umar bin Khattab yang tidak membantai semua umat Nasrani saat menduduki Jerusalem. Terlihat jelas bagaimana Allah akan menjaga umatnya yang berpegang teguh pada agama Allah dan mencintai RosulNya.

Selain itu saya pribadi memahami bahwa agama memang sangat mudah dijadikan propaganda perpecahan. Agama adalah suatu hal yang mencakup aspek2 irrasional yang kadang bisa membuat orang berlaku irrasional juga. Di sinilah bahayanya agama saat ditunggangi oleh kepentingan2 duniawi sebab terkadang orang tidak akan berpikir dua kali dalam membela agamanya. Sangat penting kita memahami agama sehingga tidak dengan mudah terbawa propaganda salah.

Raymond of Tiberians adalah salah satu contoh manusia yang menyadari kesalahannya menyerang muslim hanya karena alasan irrasional yang dihembuskan pendeta2 sebelumnya. Dia dengan sendirinya akhirnya menyadari bahwa tidak ada alasan kuat untuk menyerang muslim. Walaupun dia seorang Nasrani, dia mempunyai kelembutan hati untuk tidak melakukan kejahatan perang. Sementara Reynald yang dipenuhi keserakahan, kejahatan dan kebengisan menjadi contoh hilangnya fitrah seorang manusia karena dorongan hawa nafsu terlepas dari apapun agamanya.

10. Apakah perang salib masih ada sampai saat ini?

Sejarah perang salib sendiri sebenarnya banyak mengandung kontroversi tergantung dari kacamata yang dipakai untuk melihatnya. Pihak Muslim tentu banyak mengunggulkan Islam, sedangkan pihak Nasrani akan mengunggulkan Nasrani. Jadi cukup sulit melihat keobyektifan sejarah perang salib.

Menurut saya, selama fitrah manusia yang mengajarkan kebaikan (terlepas dari apapun agamanya) dikhianati oleh hawa nafsu manusia, maka perang salib akan terus ada. Wallahu'alam bisshawab.

Sekian dongengnya...semoga bermanfaat untuk kita semua...Salam dongeng dari Melbie untuk teman2 semua. Terutama Omar...asyik euy ikutan Islamic Legacy. Tahun depan udah pulang :( gak bisa ikutan lagi. Janjinya mereka bikin dongeng Perang Salib III. Hmm...semoga ada yang berbaik hati gantian ndongeng :D.


Melbourne, 28 September 2009
Salam

*1. Adegan penguasaan Jerusalem oleh Salahudeen bisa teman2 lihat di film KINGDOM OF HEAVEN, terutama scene ini http://www.youtube.com/watch?v=XxxUbrzVBt0&feature=related.

*2. Dampak perang salib II ini
- untuk muslim = peradaban muslim mengalami kemunduran 100 tahun
- untuk Nasrani = umat Nasrani banyak belajar dari peradaban Muslim yang menjadi awal Reinassance di Eropa.

Ghassan Massoud, pemeran Salahudeen Yusuf Al Ayubi di film Kingdom of Heaven. Dia menyatakan kepuasannya bisa mengganggu kaum Muslim maupun Nasrani yang fanatik berlebihan melalui karaktenya di film ini. Btw, jadi ingat Abah saya, sama brewoknya euy :p. Photo taken from http://www.usatoday.com/life/movies/news/2005-05-11-kingdom-massoud_x.htm
Ghassan Massoud, pemeran Salahudeen Yusuf Al Ayubi di film Kingdom of Heaven. Dia menyatakan kepuasannya bisa mengganggu kaum Muslim maupun Nasrani yang fanatik berlebihan melalui karaktenya di film ini. Btw, jadi ingat Abah saya, sama brewoknya euy :p. Photo taken from http://www.usatoday.com/life/movies/news/2005-05-11-kingdom-massoud_x.htm
Oleh : Zubaidah Ningsih AS

The Awakening, munculnya pemimpin2 muslim yang tangguh.

Kini Jerusalem telah dikuasai tentara salib dan muslim berada di bawah kekuasaan mereka. Pihak Nasrani mendirikan 4 negara di daerah yang sebelumnya dikuasai muslim, yaitu Edessa, Antioch, Tripoli dan Jerusalem. Perang Salib I telah usai dengan kemenangan di pihak Nasrani.

5. Bagaimanakah perjuangan Muslim melawan Nasrani?

Setelah pada tahun 1100 M Nasrani menduduki Jerusalem, maka umat Islam mulai berbenah. Dimulai dengan munculnya seorang tokoh besar Imadudeen Zengi atau Lion of Mosul yang merupakan raja Syria. Dia adalah keturunan Turki berkulit gelap. Pembentukan jiwa kepemimpinan Imadudeen dimulai saat dia menjadi bagian dari pasukan Ibn Khassab (ulama yang mencabuti tanda salib di masjid2). Dia adalah seorang muslim yang taat, disiplin dan berpendirian kuat. Dia membentuk pasukan muslim yang kuat, disiplin dan tangguh. Dia menghindari foya2 dan menolak keras alkohol. Pasukan Imadudeen sangat mencintai panglimanya ini.

Khalifah di Baghdad meminta bantuan kepada Imadudeen untuk membantunya melawan tentara salib. Namun sayang perjuangan Imadudeen kali ini masih belum membuahkan hasil. Dia bahkan hampir terbunuh di sebuah pinggir sungai saat keluarga Ayubi dari seberang sungai berhasil menyelamatkannya. Di sinilah awal mula kerjasama keluarga Zengi dan Ayubi dalam melawan Nasrani. Selanjutnya Imadudeen berusaha merebut kembali Edessa, yang menjadi penghubung antara Aleppa dan Mosul. Imadudeen mencoba menawarkan perdamaian kepada Raja Edessa saat itu, namun sang raja menolak. Tahun 1144 M, Imadudeen menyerang Edessa dengan cara membuat terowongan bawah tanah untuk bisa masuk ke kota Edessa. Imadudeen berhasil menguasai Edessa. Dia membunuh semua tentara salib di kota itu. Edessa dapat direbut. Kini Mosul dan Aleppa terhubung kembali. Hal ini membangkitkan kembali semangat kaum muslim. Sementara tentara salib merasakan adanya ancaman dan mulai bersiap menyiapkan perang salib II.

Pelajaran yang dapat diambil dari perjuangan Imadudeen adalah bahwa dia mulai membenahi manajemen militernya. Melatih dengan sungguh2 tentaranya. Imadudeen juga berhasil mendidik anak2nya akan pentingnya perjuangan Islam ini. Namun Imadudeen terbunuh pada tahun 1146 M. Lagi2 kelompok Habsyisyi (atau Assassin) berhasil membunuh Imadudeen yang dianggap membahayakan kekuasaan Habsyisyi.

Islam kembali kehilangan pemimpin. Saat itulah muncul kemudian Nurudeen Zengi, anak laki2 Imadudeen. Nurudin Zengi bersepakat dengan saudaranya Syaifudeen Zengi bahwa Nurudeenlah yang akan meneruskan tampuk kepemimpinan ayahnya. Nurudeen akhirnya berkuasa di Edessa. Joscelyn, seorang panglima tentara salib berusaha merebut kembali Edessa, namun usaha ini gagal. Nurudeen mulai membangun umat Islam. Dia mulai mereformasi umatnya. Menurut Ibn Athir, seorang sejarawan, Nurudeen berkarakter seperti Umar bin Khattab, dia lelaki yang sholeh, pecinta sunnah Rosul dimana dia rajin belajar hadist, selalu didampingi ulama2 dan panglima2nya yang kerap memberi masukan padanya. Di waktu senggangnya dia minta para ulama mengajarkan hadist padanya. Jika dia mendengar lafal adzan yang salah, maka dengan segera dia akan membenarkannya. Dia membawa pedang selayaknya Nabi membawa pedang, demikian akhirnya dia mencontohkan pada pasukannya. Dia juga raja yang sederhana, rendah hati, adil, kuat dan sehat.

Nurudeen juga menekankan pada istrinya bahwa dia adalah pengelola uang rakyat, bukan pemiliknya. Di sini dia menempatkan diri sebagai pelayan umat, bukan sebagai pengambil keuntungan dari umat. Saat istrinya menangis lantaran tertidur sehingga melewatkan sholat malamnya, Nurudeen memerintahkan pasukannya untuk membunyikan tanda di tengah malam sehingga orang2 bisa terbangun dan melaksanakan sholat malamnya. Selain membangun sisi militer, Nurudeen juga berusaha mencerdaskan umatnya. Dia percaya bahwa pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi muda yang sholeh dan cerdas. Dia membangun sekolah2 dan sarana kesehatan. Nurudeen sangat berkomitmen untuk melayani umatnya. He took care of his ummah. Subhanallah...

Salah satu doa Nurudeen yang terkenal adalah doanya saat pasukannya di ambang kekalahan. Di antara pasukannya ada seorang ulama yang bermimpi bertemu pasukan lain. Salah satu anggota pasukan itu kemudian berkata kepada ulama ini "Katakanlah pada Nurudeen, Allah telah menjawab doanya". Selanjutnya ulama ini menghadap Nurudeen dan menceritakan mimpinya. Nurudeen tak serta merta percaya pada orang tersebut. Dia bertanya "Coba kau katakan, apa yang kuucapkan dalam doaku?". Orang itu ragu untuk mengatakan doa Nurudeen, namun dia akhirnya berkata "Engkau berdoa, 'Ya Allah, buatlah kemenangan ini kemenangan agamaMu. Siapakah aku ini? hanyalah seorang anjing Mahmud'". Sang ulama sebenarnya enggan menyebut rajanya anjing (red : Mahmud adalah nama lain Nurudeen) namun demi kebenaran mimpinya dia menyebut kata anjing. Nurudeen menunjukkan kerendahan hatinya di hadapan Allah dengan menyebut dirinya sendiri seorang anjing Mahmud yang tak berharga dibanding kebesaran agama Allah. Dia berdoa agar kemenangan peperangan ini bukan untuk kemenangan dirinya namun kemenangan agama Allah.

Menyadari adanya ancaman dari Nurudeen, maka Eropa Barat kembali mengirimkan pasukannya. Di bawah pimpinan Loius dari Perancis dan Conrad dari Jerman, pasukan salib II mulai bergerak menuju Jerusalem. Dalam perjalanannya kali ini tentara salib berhasil dilemahkan oleh pasukan muslim. Damascus yang takut akan gerakan Nurudeen Zengi bersekutu dengan tentara salib di Jerusalem. Namum menyadari kekuatan dan kebijaksanaan Nurudeen akhirnya Damascus menyerahkan kekuasaan negeri ini ke tangan Nurudeen. Nurudeen berhasil menyatukan beberapa kerajaan Islam.

Tentara salib kemudian berhasil masuk ke Damascus. Di sini mereka berperang dengan tentara muslim. Salah satu peserta perang ini adalah seorang hakim dan ulama yang sudah cukup tua Al Findalawi. Walaupun tua namun dia berjuang dengan gigih dan akhirnya mati syahid. Dengan semangat baja, tentara muslim terus melawan tentara Salib. Dan dalam 4 hari tentara salib bisa dikalahkan.

Di sisi lain, Najmudeen Al Ayubi dan adiknya Asad al Din Shirkuh (sering disebut Shirkuh) terusir dari Tikrit karena suatu fitnah. Dalam perjalanannya melarikan diri dari Tikrit, Najmudeen yang adalah ayah Salahudeen dan adiknya diselamatkan oleh dinasti Zengi. Shirkuh kemudian menjadi tangan kanan Nurudeen Zengi.

Dalam proses perjuangan Nurudeen, Shirkuh diperintahkan oleh Nurudeen untuk membantu pasukan Islam di Mesir yang sedang melawan sesama muslim yang bersekutu dengan tentara salib. Shirkuh menempuh jarak yang cukup jauh dengan jalan memutari Jerusalem supaya bisa selamat sampai di Mesir tanpa diketahui tentara salib di Jerusalem. Di dalam proses inilah Salahudeen yang lahir dan besar di Damascus mulai belajar teknik perang dan kepemimpinan saat ikut berperang dengan pamannya di Mesir melawan muslim Fatimide yang bersekutu dengan tentara salib.

Di Mesir, Salahudeen mulai memimpin pasukan. Oleh pamannya dia ditempatkan di bagian tengah pasukan di perang Ashmunen tahun 1167 M. Dia harus menjebak musuh dengan pura2 melemah dalam perang sehingga akhirnya berhasil menarik pasukan musuh ke tengah2 pasukan muslim. Setelah pasukan musuh berada di tengah2 dua sayap pasukan muslim, Salahudeen harus berbalik 180 derajat menyerang balik musuh. Taktik ini dilakukan karena para knights yang berketrampilan perang tinggi berada di bagian belakang pasukan. Dengan tertariknya pasukan musuh di tengah2 pasukan muslim, maka para knights juga akan terjebak. Dengan demikian maka seluruh pasukan musuh bisa dikalahkan.

6. Siapa dan bagaimanakah kepemimpinan Salahudeen?

Seperti tersebut di atas, Salahudeen adalah seorang pemimpin hasil peleburan dua keluarga besar Ayubi dan Zengi. Di bawah didikan Nurudeen dan pamannya Shirkuh, Salahudeen menjadi pemimpin yang tangguh. Selepas kemenangan di Ashmunen, Shirkuh meninggal, demikian juga dengan Nurudeen. Putra Nurudeen meninggal dalam usia muda juga sehingga akhirnya Salahudeen kini yang memegang tampuk kekuasaan. Dibesarkan oleh teladan yang baik, Salahudeen terbentuk menjadi raja yang sholeh, cerdas, tegas, disiplin dan jitu dalam menyusun stategi perang.

Kekuatan yang dimiliki Salahudeen adalah keberaniannya bersikap sekaligus keikhlasannya. Dia menyadari bahwa posisinya sebagai raja Mesir sangatlah kuat dibanding raja2 kerajaan Islam lain dimana Mesir dekat posisinya dengan Jerusalem. Mesir juga sebuah kerajaan yang kaya. Di Mesir Salahudeen sebenarnya menghadapi bahaya ancaman musuh sekaligus serangan penyakit dan kelaparan. Namun begitu dia bersikukuh untuk menyatukan kerajaan2 Islam yang lain. Dia mengirimkan surat kepada raja2 Islam yang lain. Dalam surat ini dia menyatakan bahwa dialah penerus Nurudeen sekaligus menghimbau raja2 lain untuk bersatu mendukungnya. Raja2 lain menghormati Salahudeen dan bergerak bersama di bawah pimpinan Salahudeen. Syria dan Mesir kini dikuasai oleh Salahudeen.

Selain keberaniannya itu, Salahudeen juga seorang raja yang penuh keikhlasan. Dia menyadari bahwa kekuatan iman kepada Allah adalah senjata yang sangat kuat. Kepercayaan akan kebesaran Allah akan membantu terbentuknya jiwa2 pejuang Islam yang kuat dalam jihadnya. Salahudeen menyadari bahwa pasukan salib telah memahami strategi perang muslim. Taktik serangan gelombang muslim telah bisa dibaca oleh musuh sehingga musuh mampu mencegah terbentuknya konsentrasi prajurit muslim yang bersiap membentuk gelombang2 serangan. Karena konsentrasi yang terpecah ini maka gelombang serangan muslim tak bisa terbentuk. Tentara salib juga mengubah strategi perang para knightsnya. Tombak yang dulunya ditembakkan kini diganti dengan cara diserudukkan dengan taktik mount of charge yang terkenal. Knights akan duduk dengan punggung terebahkan ke badan kudanya. Senjatanya berada di sisi samping tubuhnya dan diarahkan ke atas. Dengan bersandar pada badan kuda, maka tombak ini akan siap diserudukkan dengan kuat karena tenaga knights akan terbantu dengan hentakan badannya pada badan kuda. Mount of charge ini berhasil memukul mundur jauh para tentara muslim.

Salahudeen menyadari bahwa kecepatan gerak pasukannyalah yang harus ditingkatkan. Gelombang serangan harus dibentuk dengan cepat sehingga tentara salib tak sempat merusak konsentrasi gelombang serangan. Keunggulan daya tahan tubuh dan kelincahan tentara muslim di gurun pasir banyak memberi keuntungan dibanding kondisi pasukan salib yang berbaju perang tebal dan berat. Salahudeen dengan disiplin melatih pasukannya. Dengan berdasar pada arti jihad itu sendiri, yaitu perjuangan sepenuh tenaga di jalan Allah, Salahudeen menggembleng pasukannya.

Salahudeen menyadari bahwa tanpa persiapan dan taktik yang jitu, muslim tak akan bisa menang. Berdasar pada surat Al Anfal ayat 60 yang berbunyi "Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang2 selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah Mengetahuinya"*1. Juga berdasar pada ayat dalam surat At Taubah ayat 16 "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang2 yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil teman setia selain Allah, RasulNya dan orang2 yang beriman. Allah Maha Teliti atas apa yang kamu kerjakan". Salahudeen berkonsentrasi menyiapkan pasukannya. Disertai keikhlasannya untuk bersunggung2 berjihad di jalan Allah.

Seorang pujangga, Al Mutanabi membuat syair untuk menggambarkan Salahudeen :

Hardship always come to those who have the ability to endure them
Just as the good quality are to be found in the honoured people
A minor thing may seen great in the eyes of a minor person
Just as a great thing seems minor in the eyes of a great person

Salahudeen, seorang raja yang penuh kasih sayang di hatinya namun tegas, berani dan cerdas dalam mengambil keputusan2nya. Subhanallah...

7. Apakah semua Nasrani benar2 ingin menghancurkan muslim?

Jawabnya tidak. Pengen tahu selanjutnya? Ditunggu yaa...capek ngetik masihan *ppffiuuhh...*

Melbourne, 27 Sept 2009
Salam

*1. Kelanjutan dari ayat ini menurut saya menunjukkan indahnya Islam. Ayat 61 surat Al Anfal berbunyi "Tetapi jika mereka condong pada perdamaian, maka terimalah dan bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui". Saya masih sangat percaya, Islam agama damai...


gambaran kuda para tentara Salib. photo taken from http://static.mmo-champion.com/mmoc/images/news/2009/july/mount_10072_3.jpg
gambaran kuda para tentara Salib. photo taken from http://static.mmo-champion.com/mmoc/images/news/2009/july/mount_10072_3.jpg